Baca juga : Khasiat Buah Maja
Terna berbau keras, berbatang tegak atau berbaring, berakar pada bagian yang menyentuh tanah, batang gilig dan berambut jarang, sering bercabang-cabang, dengan satu atau banyak kuntum bunga majemuk yang terletak di ujung, tinggi hingga 120 cm. Daun-daun bertangkai, 0,5–5 cm, terletak berseling atau berhadapan, terutama yang letaknya di bagian bawah. Helaian daun bundar telur hingga menyerupai belah ketupat, 2–10 × 0,5–5 cm; dengan pangkal agak-agak seperti jantung, membulat atau meruncing; dan ujung tumpul atau meruncing; bertepi beringgit atau bergerigi; kedua permukaannya berambut panjang, dengan kelenjar di sisi bawah.
Bunga-bunga dengan kelamin yang sama berkumpul dalam bongkol rata-atas, yang selanjutnya (3 bongkol atau lebih) terkumpul dalam malai rata terminal. Bongkol 6–8 mm panjangnya, berisi 60–70 individu bunga, di ujung tangkai yang berambut, dengan 2–3 lingkaran daun pembalut yang lonjong seperti sudip yang meruncing. Mahkota dengan tabung sempit, putih atau ungu. Buah kurung (achenium) bersegi-5, panjang lk. 2 mm; berambut sisik 5, putih.
Tumbuhan ini menyebar luas di seluruh wilayah tropika, bahkan hingga subtropika. Didatangkan ke Jawa sebelum 1860, kini gulma ini telah menyebar luas di Indonesia. Di Amerika Selatan, tumbuhan ini malah dibudidayakan, menurut catatan sejarah, bandotan memang didatangkan dari Meksiko.
Bandotan sering ditemukan sebagai tumbuhan pengganggu di sawah-sawah yang mengering, ladang, kebun, pekarangan, tepi jalan, tanggul, tepi air, dan wilayah bersemak belukar. Ditemukan hingga ketinggian 3.000 m, terna ini berbunga sepanjang tahun dan dapat menghasilkan hingga 40.000 biji per individu tumbuhan. Karenanya, gulma ini dirasakan cukup mengganggu di perkebunan.
Khasiat dan Manfaat Tanaman Bandotan serta cara mengolahnya :
Zat yang terkandung dalam babadotan yang dilaporkan pada tahun 1987 adalah sebagai berikut: minyak esensial, alkaloid, dan kumarin. Meski demikian, tumbuhan ini juga memiliki daya racun. Di Barat, bandotan juga dimanfaatkan sebagai insektisida dan nematisida. Sementara, penelitian lain menemukan bahwa bandotan dapat menyebabkan luka-luka pada hati dan menumbuhkan tumor. Tumbuhan ini mengandung alkaloid pirolizidina.
Tumor Rahim
Rebus 30-60 g herba bandotan kering segar atau 15-30 g herba kering dalam tiga gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Selain direbus, herba segar dapat juga ditumbuk.
Air rebusan atau air perasannya diminum satu gelas sehari.
Malaria, Influenza
Rebus 15-30 g herba bandotan kering dalam dua gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas.Setelah dingin, saring dan minum sekaligus.Lakukan dua kali sehari.
Bisul, Borok
Cuci satu tumbuhan herba bandotan segar sampai bersih.
Tambahkan sekepal nasi basi dan seujung sendok teh garam, lalu giling sampai halus. Turapkan ke tempat yang sakit, lalu balut dengan perban.
Di Bogor, babadotan dikenal luas sebagai obat luka. Caranya, dengan menumbuk bandotan dan dicampur dengan minyak goreng, dan dipergunakan untuk obat luar saja. Menurut Heyne, daun tumbuhan ini diremas-remas, dicampur dengan kapur, dioleskan pada luka yang masih segar. Rebusan dari daun juga digunakan untuk obat sakit dada, sementara ekstrak daunnya untuk obat mata yang panas. Akar yang ditumbuk dioleskan ke badan untuk obat demam; ekstraknya dapat diminum. Daunnya bisa dijadikan obat tetes mata, dengan jalan menumbuknya; air tumbukan tersebut, bisa diteteskan ke mata untuk cuci mata. Cara ini umum di Pantai Gading. Di sana pula, bandotan dipergunakan untuk sakit perut, penyembuhan luka, dan untuk menyembuhkan patah tulang.
Kecantikan dan Perawatan Rambut
Caranya Anda cukup siapkanlah daun dan batang bandotan segar lalu mencucinya sampai bersih. Kemudian tumbuk sampai halus dan lalu oleskanlah hasil tumbukan ke seluruh kulit kepala dan rambut. Tutuplah kepala dengan sepotong kain. Biarkan selama 2-3 jam Kemudian bilaslah rambut kita
Sakit Telinga Tengah Akibat Radang
Caranya cukup Anda ambil daun herbal bandotan segar secukupnya lalu dicuci sampai bersih kemudian tumbuk sampai halus. Setelah itu peras dan saringlah hasil tumbukan tadi kedalam gelas. Nah hasil dari perasan tadi lalu teteskan 4 x sehari untuk pengobatan.
Rematik atau Bengkak maupun Keseleo
Caranya ambillah satu genggam daun bandotan dan batang muda tanaman bandotan segar, satu kepal nasi basi, dan 1/2 sendok teh garam, kemudian cucilah daun dan batang muda hingga bersih, lalu tumbuklah bareng nasi dan garam, hingga menjadi adonan laksana bubur kental, lalu turapkanlah ramuan ke unsur sendi yang bengkak seraya dibalun. Setelah itu, biarkanlah sekitar 1-2 jam, kemudian balutan dilepaskan, dan diteruskanlah perawatan laksana ini 2-3 kali sehari.
Follow Us
Stay updated via social channels